Selasa, 22 Mei 2012
Manfaat Ozon Bagi kehidupan manusia
Ozon? Apakah itu? Apakah sebenarnya Ozon itu? Apa kegunaan Ozon bagi kehidupan kita sehari-hari ? Bagaimana perkembangan mutakhir penerapan teknologi Ozon ? Mengapa Ozon ?
Ozon adalah molekul gas alami yang mudah larut dalam air dan tidak beracun. Di alam, ozon ditemukan di lapisan luar dari atmosfir dan berfungsi sebagai tameng terhadap radiasi ultra violet sinar matahari yang dapat menyebabkan penyakit kanker kulit. Di permukaan bumi ozon dikenali dengan aroma segar antiseptik yang muncul setelah hujan guntur. Ozon-lah yang menimbulkan perasaan santai karena menghirup udara segar dan bersih di sekitar air terjun dan di pantai berombak.
Ozon adalah molekul gas yang terdiri dari 3 atom Oksigen dan mempunyai rumus kimia O3. Molekul Ozon bersifat tidak stabil dan akan selalu berusaha mencari ‘sasaran’ untuk dapat melepaskan satu atom Oksigen dengan cara oksidasi, sehingga dapat berubah menjadi molekul Oksigen yang stabil (O2). Karena sifat oksidatornya yang sangat kuat, maka Ozon sangat unggul untuk desinfeksi (membunuh kuman), detoksifikasi (menetralkan zat beracun) dan deodorisasi (menghilangkan bau tidak enak) dalam air dan udara.
Dalam hal desinfeksi / sterilisasi air, teknologi Ozon paling unggul dan sangat efektif. Ozon dapat menghancurkan kuman, bakteri, virus, jamur, spora, kista, lumut dan zat organik lainnya. Selain itu, juga dapat menetralisir zat inorganik / mineral yang berlebihan / beracun. Penggunaan Ozon tidak menghasilkan zat sisa yang membahayakan kesehatan. Bahkan sebaliknya, akan menambah kadar oksigen dalam air sehingga lebih segar dan sehat.
Selain itu, Teknologi Ozon juga digunakan untuk meningkatkan kualitas air di danau / tambak / sungai yang tercemar, dan pengolahan limbah pabrik. Ozon juga menghilangkan bau tak sedap di pabrik / rumah / kantor / mobil seperti bau asap rokok, bau cat, bau karpet baru dsb. Pengobatan ikan dalam akuarium juga telah menggunakan teknologi ozon. Kolam renang dan spa modern menggunakan ozon untuk menjernihkan dan membunuh kuman. Karenanya, iritasi mata / mata merah sehabis berenang tidak lagi menjadi masalah.
Aplikasi teknologi ozon yang lain misalnya dalam industri pengolahan daging, dan proses pengawetan buah dan sayur dalam pengiriman. Daging, buah dan sayuran tersebut disimpan dalam udara berOzon dan dicuci dengan menggunakan air yang berozon untuk mengurangi efek zat-zat beracun seperti pestisida / herbisida, untuk meningkatkan penampilan dan kesegaran, dan untuk memperlambat pembusukan. Karena sifatnya yang alami dan ramah lingkungan, penggunaan Teknologi Ozon akan terus berkembang dengan pesat. Ozon, hal sederhana yang mempunyai manfaat besar.
Teknologi Ozon Alternatif Pengawetan Makanan yang Aman
Teknologi ozon sebagai pengawet makanan yang aman akan segera diperkenalkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ke masyarakat. Teknologi ini merupakan alternatif untuk menggantikan penggunaan pengawet makanan berbahaya yang selama ini masih banyak digunakan.
“Teknologi ini dapat menggantikan pemakaian formalin yang membahayakan kesehatan namun sampai sekarang masih banyak dipakai masyarakat untuk mengawetkan makanan,” kata Peneliti LIPI dari Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi Dr. Anto Tri Sugiharto, dalam siaran pers LIPI, Kamis (15/3).
Dalam aplikasinya, lanjut Dr. Anto, ozon merupakan zat aktif yang jika bereaksi dapat membunuh bakteri. Teknologi ozon yang dikembangkannya menggunakan metode pengolahan sterilisasi dengan menggunakan air berozon. Teknologi ozon mulai dikembangkan Dr. Anto pada 2005 dan telah diujicobakan untuk mengawetkan tomat pascapanen di Balai Penelitian Sayuran Departemen Pertanian di Lembang, Bandung pada 2006.
“Deptan punya masalah dengan sayuran pascapanen yang masih banyak mengandung peptisida dan cepat busuk karena mengandung bakteri,” katanya. Dengan menggunakan teknologi ini, tomat dicuci dan disemprot sehingga bakterinya terbunuh dan pestisidanya luruh. Hasil tomatnya bersih dan bisa awet sampai kira-kira tiga minggu.
Menurut dia, teknologi ozon tidak menimbulkan efek negatif seperti formalin karena langsung dapat berubah menjadi oksigen. Dengan demikian, tidak ada zat yang tertinggal di makanan sehingga tidak memiliki efek samping dan aman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar